Wali Kota: Orangtua Harus Ikut Mengawasi Kegiatan Anak
Pemberantasan penyakit masyarakat di wilayah Kota Probolinggo menjadi perhatian serius Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin di masa kepemimpinannya. Pemuda mabuk-mabukan hingga PSK pun tak luput dari operasi yang digelar Satpol PP secara dadakan di momen tertentu.
Seperti yang digelar Sabtu (22/5) malam, Satpol PP kerja bareng Dinkes P2KB setempat mengadakan operasi pekat (penyakit masyarakat) yang dimulai pukul 19.00 hingga jelang dini hari.
Hasilnya pun cukup mengejutkan. Dalam beberapa jam, Satpol PP berhasil mengamankan 54 pemuda mabuk-mabukan di sejumlah lokasi di Kota Probolinggo. Seperti di kawasan Kecamatan Mayangan, GOR A Yani, Pasar Gotong Royong dan Klenteng.
“Mereka bukan hanya warga Kota Probolinggo saja, banyak juga warga Kabupaten Probolinggo. Kami juga mengamankan 3 Pekerja Seks Komersial (PSK) dan seorang pelanggan di Pasar Mangunharjo. Malam ini (22/5) kami berhasil mengamankan 58 orang pelanggar,” tegas Kepala Satpol PP Aman Suryaman.
Kepada
empat pelanggar prostitusi, lanjut Aman, pihaknya telah melakukan tes
kesehatan berupa tes swab antigen yang hasilnya semua negatif. “Dinkes
melakukan tes HIV/ADIS namun hasilnya masih dibawa ke laboratorium untuk
diteliti lebih lanjut. Nantinya, tindak lanjut akan ditangani tim
Dinkes,” terang mantan Kepala Diskominfo ini.
Wali Kota Habib
Hadi yang mendengar banyaknya yang tertangkap dalam operasi pekat begitu
menyayangkan masih banyak masyarakat yang melakukan hal mudhorot. Ia
selalu bertanya-tanya kenapa banyak pemuda yang memilih menghabiskan
waktu dengan menenggak miras yang dampaknya dikhawatirkan jadi penyebab
tindakan kriminalitas.
“Kami berkomitmen akan terus memberantas penyakit masyarakat khususnya di wilayah Kota Probolinggo. Kalau masih ada, kami razia. Masih ada lagi, kami razia lagi. Pembinaan dengan mendatangkan orangtua masing-masing, kami harap menjadi efek jera, tapi orangtua dan keluarga harus ikut mengawasi kegiatan anak-anaknya,” ujar Habib Hadi.