Terjaring Razia, 47 Warga Kota Probolinggo Swab di Tempat

Terjaring Razia, 47 Warga Kota Probolinggo Swab di Tempat

Pemkot Probolinggo benar-benar menerapkan swab di tempat untuk warga yang kedapatan melanggar protokol kesehatan (prokes). Sabtu (19/12) malam, swab di tempat bagi warga yang tidak bermasker mulai dilakukan.

Swab di tempat itu didahului dengan operasi yustisi gabungan, sekitar pukul 20.00. Semua pihak dilibatkan di bawah koordinasi Satpol PP Kota Probolinggo. Bahkan, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainul Abidin ikut memantau operasi yustisi besar-besaran itu.

Operasi dipusatkan di bundaran Gladak Serang. Sasarannya tidak hanya warga yang tidak menggunakan masker. Namun, juga warga yang berkerumun dan melakukan konvoi.

“Kami tidak hanya menindak warga yang tidak bermasker. Tapi semua warga yang tidak patuh protokol kesehatan. Seperti berkerumun juga akan ditindak,” teriak  seorang petugas Satpol PP saat operasi.

Puluhan warga tidak bermasker yang melintas di Gladak Serang pun diamankan petugas. Mereka didata oleh petugas Satpol PP, lalu kartu identitas diri diamankan.

“Warga ini rata-rata sudah bawa masker, tapi tidak dipakai. Ada yang dipasang didagu. Ada yang disimpan di saku,” ujar Kasatpol PP Kota Probolinggo Agus Efendi.

Setelah didata, mereka diberi masker oleh petugas. Kemudian, digiring untuk melakukan swab antigen di kantor Dispendukcapil Kota Probolinggo.

Sebelum tes swab antigen, mereka diminta mencuci tangan terlebih dahulu. Baru kemudian diarahkan pada dua petugas medis yang menggunakan Alat Pelndung Diri (APD) lengkap untuk diambil cairan hidungnya.

Wali Kota Habib Hadi –panggilan akrabnya- menjelaskan, operasi yustisi terus dilakukan secara rutin. Namun, faktanya di lapangan pasien positif Covid-19 terus bertambah jumlahnya.

Karena itulah, Pemkot Probolinggo akhirnya memperketat operasi yustisi. Warga yang terjaring melanggar prokes langsung diswab di tempat. Lokasi operasi dan swab di tempat dilakukan secara acak.

“Swab acak ini dilakukan karena masyarakat tidak terpengaruh dengan operasi yustisi yang biasa. Malam ini sekitar 40 orang tertangkap tidak pakai masker. Mereka semua diswab antigen,” ujarnya.

Berbeda dengan swab PCR yangembutuhkan waktu cukup lama untuk mengetahu hasilnya, swab antigen lebih cepat. Hanya dalam waktu 15 menit sudah bisa diketahui hasilnya.

“Bagi yang sehat dan hasilnya negatif akan dipulangkan setelah mendapat imbauan. Untuk yang reaktif akan langsung dibawa untuk mendapat perawatan. Termasuk dikarantina,” ujarnya.

Untuk itu, petugas Satpol PP telah menyiapkan ambulans. Termasuk menyiapkan petugas pengawalan untuk membawa warga yang reaktif atau positif swab antigen.

LINK TERKAIT