Penertiban PKL Alun-alun Probolinggo Diwarnai Adu Mulut Pedagang vs Satpol PP

Satpol PP Kota Probolinggo menertibkan PKL dan Parkir Liar di Alun - Alun

Foto Penrtiban PKL di Alun - Alun

Penertiban PKL dan parkir liar di seputar Alun-alun Kota Probolinggo oleh petugas gabungan mendapat perlawanan. Adu mulut pun tak terhindarkan saat petugas melakukan penertiban.
Kasatpol PP Kota Probolinggo Pujo Satrio tak bisa berbuat banyak dan hanya diam saja saat massa terus mengumpat dirinya.
Pemkot Probolinggo sendiri telah menyediakan lokasi penjualan pujasera berlantai 2 di sisi timur alun-alun yang bisa ditempati PKL. Dengan begitu PKL tak boleh lagi berjualan di sepanjang jalan di Alun-alun.

Namun para PKL menolak dengan alasan berjualan di lantai 2 tidak laku Selain itu tangga di lantai 2 licin di saat hujan.
Purwanto, salah satu pedagang kaki lima yang berjualan di Alun-alun Kota Probolinggo mengatakan Pemkot Probolinggo sebaiknya tak melakukan penertiban. Karena pada PKL membutuhkan uang untuk makan anak dan keluarga.

"Petugas Satpol PP jangan asal menertibkan para PKL, ayo kita beri solusi, kita perlu makan dan punya kewajiban, mari kita duduk bersama untuk membicarakan masalah ini" ujar Purwanto.
Perlawanan massa terus berlanjut hingga malam hari, mereka tidak mau petugas melakukan penertiban pada PKL yang berjualan di pinggir jalan dan parkir liar.

Karena terus mendapat perlawanan, akhirnya petugas hanya melakukan sosialisasi agar tidak lagi berjualan di pinggir jalan.
Pujo Satrio, Kasatpol PP Kota Probolinggo, melakukan penertiban PKL dan parkir liar sesuai Perda dan Perwali, apalagi stand Pujasera Alun-alun sudah disediakan oleh pemerintah.
"Kita sesuai Perda dan Perwali, dilarang berjualan di trotoar dan di tepi jalan, kita tertibkan dan sudah ada tempat yang disiapkan oleh pemerintah, kita masih melakukan sosialisasi dahulu" tegas Pujo.
Rencananya pada tanggal 4 Mei 2023 mendatang akan dilakukan pertemuan antara Pemkot Probolinggo dan sejumlah PKL.






#Satpol PP
SHARE :
LINK TERKAIT