Keluh Kesah PKL Kota Probolinggo Hadapi Jam Malam

Keluh Kesah PKL Kota Probolinggo Hadapi Jam Malam

Pemberlakuan jam malam oleh Pemkot Probolinggo, menjadi pukulan telak bagi para pelaku usaha di kota setempat. Tak hanya pemilik usaha toko, para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan saat malam hari juga mengeluh.

Sebab, omzet mereka turun drastis dibanding tanpa jam malam. Pedagang gorengan di Jalan Mastrip, Kota Probolinggo, Jamaludin, 48, mengaku tidak bisa leluasa berjualan sejak diberlakukannya jam malam.

Bahkan, omzetnya jauh menurun. “Sehari jualan tidak pernah dapat Rp 500 ribu. Gimana mau dapat hasil,” keluh warga Kelurahan/Kecamatan Kedopok, tersebut.

Jamal mengaku kesulitan untuk berdagang karena pembeli gorengan lebih banyak ketika malam. Sedangkan, ketika masih sore pembelinya jarang. “Kalau mau digeser jualan sore, yang beli sedikit. Ramainya itu saat malam hari, tapi kalau malam hari malah dibatasi,” keluhnya.

Sabtu (16/1) malam, Jamal berusaha tetap berjualan sampai di atas jam yang ditentukan Pemkot. Yakni, di atas pukul 20.00. Namun, dia menyiasatinya dengan mematikan lampu penerangan tempatnya berjualan.

“Kalau jam segini lampu saya matikan, tetapi banyak yang mengira tutup, padahal masih jualan meski lampu dimatikan. Akibatnya, omzet tidak pernah sampai Rp 500 ribu,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Maliq, 35, pemilik warung makan di Jalan Cokroaminoto. Ia membuka warungnya sejak pukul 15.00 dan tutup tak jarang di atas pukul 20.00. Namun, ketika pukul 20.00, Maliq mematikan lampu di rombong jualannya. “Kalau pukul 20.00, kalau ada yang beli cuma bisa bungkus saja. Kalau sore masih bisa makan di tempat,” ujarnya.

Dengan adanya pembatasan jam malam ini, Maliq mengakui pendapatannya menurun. Pada situasi normal, dia biasa berjualan sampai pukul 21.00. “Akhirnya jualan dimajukan. Biasanya pukul 16.00, sekarang pukul 15.00. Tapi, tetap kerasa. Jualan makanan itu ramainya saat malam,” ujarnya.

Terpisah, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin tetap meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Ia juga menjanjikan, jika masyarakat patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan, pembatasan jam malam akan dicabut.

“Jika masyarakat disiplin dan patuh dengan protokol kesehatan, SE yang mengatur jam malam akan dicabut,” ujar Walikota Probolinggo Hadi Zainal.

LINK TERKAIT